Rabu, 21 Januari 2009

Kiat Menjadi Pengusaha (Versi Pengusaha Muslim)

Berikut adalah saran dari saya bagi yang ingin menjadi pengusaha muslim dan memulai usaha sendiri :

1. Bangun Motivasi dan Bulatkan Tekad!

Menjadi pengusaha memerlukan tekad yang kuat untuk mengadapi berbagai kesulitan selama mengembangkan usaha, diperlukan tenaga extra dan persistensi yang tinggi untuk menembus semak belukar dunia usaha yang gelap dan tajam. Tekad kuat hanya dapat terbentuk jika Anda sudah membangun motivasi dan cita-cita yang besar atau karena keinginan untuk keluar tekanan keadaan yang sulit dan memaksa.

2. Perkuat Tawakkal Kepada Allah Ta'ala!

Setelah tekad sudah bulat maka bertawakallah kepada Allah Subhaanahu Wata’aala dengan sebaik-baik tawakkal. Dengan bertawakkal, pikiran menjadi tenang saat bekerja, tidak khawatir akan hal-hal yang belum terjadi, secara penuh pasrahkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah Ta'ala.

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." QS. Ali 'Imran : 159

Rezeki merupakan urusan Allah Ta'ala, kita hanya diperintahakan untuk berusaha dan berdo'a.

"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." QS. Al 'Ankabuut : 60

3. Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!

Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang, mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.

Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, syukuri apa yang ada, pasti Allah tambah nikmatNya. Just do it!

4. Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!

Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga, teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil barang dagangan tapi hutang dulu karena yang punya barang adalah teman sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.

Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat (intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik, kepercayaan, jaringan, dsb).

Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya, jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana. Jangan memulai bisnis dengan asset nol.

Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb... hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.

Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa depan.

Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.

Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).

Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita lihat dibalik produknya akan terbaca "made in china", tapi mereka bisa berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.

5. Tentukan Diferensiasi Produk!

Pikirkan produk apa yang kira-kira dapat dijual tanpa banyak persaingan serta belum ada produk lain dengan merek yang kuat yang terhubung kepada produk tersebut. Pelajari apa yang bisa membuat produk atau layanan kita berbeda dengan yang lain. Setidaknya produk kita dikemas berbeda dan pada akhirnya dipersepsi berbeda oleh pelanggan.

Apa yang membuat Apple bisa sukses dengan iPod dan iPhone-nya? Mereka bisa membangun pasar baru yang belum dipikirkan orang lain, mereka membuat inovasi baru, mereka mencari celah2 dimana konsumen belum puas dengan produk yang ada. Mereka membangun kekuatan merek dan loyalitas pelanggan, kebanggaan memakai produk mereka, gengsi dan gaya hidup. Mereka tidak serta merta membuat produk untuk sekedar menyaingi produk lain.

Sebagai contoh, iPhone dikembangkan tahun lalu, disaat ratusan juta orang sudah memiliki handphone, mereka sepertinya sudah terlambat untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata iPhone dalam waktu kurang dari dua tahun sudah merajai pasar smartphone, diposisi kedua setelah nokia untuk penjualan smartphone, mengalahkan RIM Blackberry dan Microsoft Smartphone.

6. Pilih Fokus dan Bekerjalah Secara Fokus!

Jangan asal terima proyek, jangan kembangkan banyak produk untuk satu merek yang sama atau mengembangkan banyak bisnis sekaligus disaat Anda merintis usaha. Tujuan dari fokus adalah agar kita semakin ahli dan menguasai bidang usaha yang kita geluti yang pada akhirnya akan terbangun merek yang kuat yang terkait erat dengan satu jenis produk saja dibenak pelanggan (Donat = Dunkin Donut, Burger = McD, Teh Botol = Sosro, Pizza = Pizza Hut, dsb.).

Dana yang terbatas jangan dipecah2 untuk berbagai jenis produk atau banyak usaha. Tanamkan semua sumberdaya untuk menguatkan kekuatan bisnis/produk kita. (Ini mungkin bertentangan dengan pendapat jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang), tapi bagi saya justru telah terbukti, semakin kita fokus dan semakin banyak sumber daya yang kita tanamkan untuk satu jenis produk/jasa, maka hasilnya akan lebih baik.

Lama kelamaan pasar akan punya persepsi yang kuat untuk merek produk kita, karena kita fokus dan mempunyai positioning yang kuat.

Sebagai contoh:

DHL dikenal untuk pengiriman seluruh dunia

FedEX dikenal untuk pengiriman semalam sampai.

Maka mereka yang ingin barangnya terkirim dalam waktu semalam akan mempercayakan pengiriman barangnya kepada FedEX karena FedEx benar-benar berupaya untuk terwujudnya janji semalam sampai, sedangkan mereka yang ingin mengirim barang ke ujung dunia, mereka akan mempercayakannya kepada DHL, karena FedEx tidak mempunyai infrastruktur hingga kepelosok-pelosok negeri yang jauh.

7. Carilah Teman atau Berpartnerlah!

Jangan takut untuk mencari partner atau menggaji karyawan. Jangan berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Masing-masing kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, carilah teman atau karyawan yang dapat menutupi kelemahan dan kekurangan kita. Agar terbentuk tim yang kuat dalam segala bidang.

Jangan takut tidak dapat menggaji karyawan, rezeki mereka telah diatur oleh Allah Subhaanahu Wata’aala, kita hanya sarana saja. Justru dengan melibatkan orang lain InsyaAllah rezeki kita akan lebih baik dan lebih barokah daripada bekerja sendirian.

8. Perkuat Kesabaran, Ketaqwaan dan Tawakkal!

Bersabarlah atas segala kesulitan dan kegagalan yang terjadi, maju terus jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah Ta'ala. Dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan akan membuat kita semakin matang dalam berusaha dan semakin trampil, seperti layaknya besi baja yang ditempa oleh pandai besi, dipukul-pukul dengan keras, dipanasi dengan api yang membara, sehingga akhirnya menghasilkan pedang yang indah, kuat dan tajam.

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." QS. Al Baqarah : 153

"Dan bersabarlah kalian sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al Anfal: 46).

"Sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran.” Hadits Arba’in no. 19

Hindari perbuatan dosa, karena akan membuat hidup Anda sulit dan rezeki sempit.

"Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa."

QS. Yunus : 17

"Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." QS. Ath Thalaaq : 2-3

Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, hindari merenung hal-hal yang membuat kita jadi takut untuk maju, atau hilang semangat. Setan selalu membisikkan kemelaratan, ketakutan akan kegagalan. Pikirkan hal-hal positif yang dapat membuat kita terus semangat dan antusias. Karena antusiasme kita akan menular kepada karyawan dan kepada colon pelanggan, mereka secara alamiah akan turut antusias membeli produk kita. Sandarkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah dengan bertawakkal kepadaNya.

"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." QS. Al Baqarah : 268

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." QS. Ath Thalaaq : 3

Banyak ayat2 Al-Quran yang menerangkan betapa hebatnya kekuatan sabar, tawakkal dan taqwa itu, jadi jangan ragu lagi, kita orang Islam memiliki sesuatu yang tidak dimiliki non muslim.

Kalau cara berpikir kita terlalu matematis, seolah-olah tidak ada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu, seolah-olah kita sendirilah yang menentukan rezeki kita dan rezeki pegawai dan anak-anak kita, maka bersiap-siaplah untuk gagal dan hidup susah. Tapi kalau kita yakin bahwa kita sebagai manusia hanya dituntut untuk berusaha saja, yakin bahwa rezeki itu urusan Allah Ta'ala, sedangkan kita tetap berusaha dalam ketaatan kepadaNya (bertaqwa), maka jangan heran kalau dalam waktu singkat bisnis anda akan berkembang pesat, InsyaAllah.

9. Berbuat Baiklah dan Tinggalkan Maksiat!

Banyak jalan kebaikan yang dapat melapangkan rezeki dan memudahkan urusan kita, seperti berbuat baik kepada orang tua, menyambung silaturahmi, bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim dan berbagai ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang kesemua itu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." QS. Al Baqarah : 261

"Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." QS. Al-Lail : 4 - 7

"Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu." (HR. Bukhari)

"Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)." (Mutafaq'alaih)

Jauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, karena perbuatan dosa dan maksiat akan membuat hidup kita susah dan rezeki menjadi sempit.

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." QS. Thaahaa : 124

"Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Jangan berbuat dosa hanya karena mengejar rezeki yang terlambat datang, karena rezeki telah ditentukan dan tidak akan datang dengan sebab dosa. Anda tidak akan mati sebelum rezeki yang telah ditentukan untuk Anda telah Anda terima semuanya.

"Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." QS Saba' : 39

"Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya." (HR. Ath-Thabrani)

Wallau'alam,

Fadil Basymeleh

Senin, 19 Januari 2009

9 Herbal untuk Awet Muda





















Berbagai bahan alami berkhasiat dalam membantu memelihara penampilan tetap awet muda dan sehat. Beragam herba itu contohnya kunyit, jeruk nipis, mentimun, sirih, pegagan, sambiloto, jahe, lidah buaya, dan kencur.

Keinginan untuk tetap tampil muda dan sehat sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Buktinya, orang Mesir rela berendam dalam lumpur karena yakin dapat mengencangkan kulit. Di dalam negeri, air pancuran maupun air terjun juga sering dimaknai sebagai sarana awet muda.

Minat kuat untuk tetap muda, di sisi lain seringkali tidak dilandasi oleh pengetahuan yang cukup, sehingga banyak orang salah jalan. Kondisi itu membuat orang memilih cara atau terapi yang berisiko meski memberikan dampak cepat atau instan.

Tawaran yang relatif murah dengan risiko sangat minimal adalah dengan memanfaatkan khasiat beragam bahan alami. Apalagi sejatinya negeri kita ini kaya tanaman maupun herba yang secara turun termurun dimanfaatkan untuk memelihara kemudaan.

Dr. Michael dari Herbacure menyebutkan beberapa jenis bahan alami atau herba yang dapat dimanfaatkan agar tampak awet muda luar dan dalam. Herbal untuk menghaluskan dan mengencangkan kulit adalah yang banyak mengandung antioksidan alami dan astringent (mengecilkan pori).

Bahan itu di antaranya kunyit (Curcuma domestics), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), mentimun (Cucumis sativus), lidah buaya (Aloe vera), dan sirih (Piper betle). Sementara herba yang dapat bereaksi dalam tubuh agar kulit tampak segar, daya tahan tubuh lebih baik serta tidak lekas pikun, diantaranya pegagan (Centella asiatica), sambiloto (Andrographis paniculata), jahe (ZingPber officinale), dan kencur (Kaemferia galanga).

Beberapa indikator awet muda antara lain kulit segar, elastisitas terjaga, tidak banyak flek hitam akibat paparan sinar matahari, bersih, dan bersinar. Selain itu, rambut sehat, lebat, dan tidak banyak uban. Tak kalah penting, fisik dan pikiran terjaga alias tetap fit dan tidak cepat pikun.

1. Jeruk nipis, penghalau keriput

Jeruk nipis mengandung sitrat tinggi, bahkan 10 kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan sitrat pada jetuk keprok,atau enam kali jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram. Kandungan asam sitrat inilah yang sering dimanfaatkan dalam dunia kecantikan untuk perawatan rambut.

Selain itu, kandungan vitamin C-nya yang tinggi membuat buah ini pantas dipakai dalam ramuan awet muda. Berbagai penelitian membuktikan bahwa vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat menangkal terjadinya keriput atau kulit kusam.

Cara pemanfaatan buah ini relatif mudah. Cukup dengan mengoleskan bagian dalam buah yang sudah dibelah ke kulit muka atau menggunakannya sebagai campuran masker.

2. Sambiloto, penghambat penuaan

Kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin dalam sambiloto merupakan antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari dalam untuk mengurangi risiko penuaan kulit dan menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas.

Ekstrak sambiloto mampu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam tubuh, termasuk jaringan kulit. Pemanfaatan herba ini biasanya dalam bentuk kering atau ekstrak daun, batang, akar, dan bunga agar tahan lama.

3. Timun, penghalus wajah

Sayuran ini jadi favorit untuk merawat kesegaran kulit wajah. Mentimun kaya akan silikon dan fluorin, serta rendah kalori. Sifatnya yang dingin dan menyegarkan terasa nyaman di kulit. Tak heran, produsen kosmetik menjadikannya sebagai bahan dasar produknya.

Timun mentah mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Biji timun mengandung banyak vitamin E yang berkhasiat menghambat proses penuaan dan menghapus keriput. Selain dijus, timun juga dapat dijadikan pasta atau cukup diiris lalu ditempelkan di kulit wajah.

Ambil 2-3 buah timun ukuran sedang lalu diparut. Tempelkan parutan timun ke wajah. Sebaiknya lakukan sehari sekali. Cara ini mampu mengurangi kerutan sekaligus membuat wajah segar dan awet muda.

4. Sirih, percantik kulit

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa sirih mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat merangsang saraf pusat dan daya pikir guna menekan risiko kepikunan. Daunnya mengandung eugenol yang bersifat analgesik (pereda nyeri).

Secara tradisonal daun sirih dikenal efektif mengatasi keputihan dan bau badan. Kandungan minyak atsirinya, antara lain chavicol dan betlephenol, memiliki daya antijamur, antioksidasi, dan antikuman.

Tumbuk 4-6 lembar daun sirih segar yang telah bersih sampai halus, lalu gunakan sebagai bedak kompres agar kulit tetap sehat, bersih, dan segar.

5. Kencur, pelangsing alami

Kencur memiliki kandungan minyak atsiri (borneol, kamfer, sineol, etilalkohol), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peluruh dahak atau pembersih tenggorokan, menghilangkan lendir yang menyumpat hidung, menghangatkan badan, sebagai pelangsing, membantu mengeluarkan gas dari perut, serta baik untuk menangkal radikal bebas sebagai salah satu penyebab penuaan dini.

Umumnya sebagai ramuan awet muda, kencur bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman beras kencur atau bear cikur (dalam bahasa Sunda). Karena rasanya agak getir, disarankan untuk menambahkan gula aren yang harum.

6. Pegagan, pereda stres

Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan dimanfaatkan terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Ia dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan memperlancar air seni.

Saat ini pegagan sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki.

Selain meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, pegagan bisa membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi. Kondisi stres ini bisa-membuat tubuh cepat tua.

Pemanfaatan tanaman ini relatif mudah, yakni mengonsumsinya langsung sebagai lalapan atau dibuat sayur. Meski bukan sepenuhnya karena konsumsinya, banyak orang percaya pegagan potensial dikembangkan sebagai pemelihara kesehatan dan kemudaan.

7. Kunyit, bikin berseri

Kandungan kimia dari rimpang kunyit di antaranya minyak atsiri sebanyak 6 persen, zat warna kuning yang disebut kurkuminoid 5 persen (meliputi kurkumin 50-60 persen, monodesmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi, dan vitamin C.

Kunyit biasa dimanfaatkan sebagai jamu bersama asam atau dalam bentuk serbuk (kapsul). Kunyit juga sering digunakan wanita untuk memperlancar haid serta meringankan nyeri haid dan gangguan menopause.

Untuk menjaga kesehatan dan kecantikan, selain dengan asam, kunyit juga bisa dicampur kulit delima putih dan sidowayah. Kunyit bekerja dari dalam tubuh untuk membuat kulit tampak lebih berseri.

8. Jahe, pemelihara pencernaan

Jahe merupakan bahan alami paling populer. Hampir setiap orang kenal wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe, untuk membuat badan lebih hangat.

Khasiat ini memang yang paling terkenal yang dimiliki jahe. Sebenarnya masih banyak khasiat jahe, seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan, serta sebagai tonikum.

Selain itu, jahe juga menambah nafsu makan dengan merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Khasiat inilah sebenarnya yang membantu seseorang jadi terlihat awet muda dari dalam. Dengan terpeliharanya usus, berarti metabolisme juga berjalan dengan baik.

Pemanfaatan jahe relatif gampang karena cukup diseduh air panas atau direbus, atau serbuknya dijadikan tambahan untuk membuat berbagai bahan pangan seperti kue.

9. Lidah buaya, peremaja sel

Lidah buaya mengandung saponin yang bersifat antikuman serta senyawa antrakuinon
dan kuinon sebagai antibiotika dan penghilang rasa sakit. Ia juga merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Kemampuan ini yang disebut rahasia awet muda.

Gel lidah buaya mengandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Gel ini menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga wajah terlihat segar berseri.

Lidah buaya juga memiliki kemampuan antijamur, antibakteri, antiinflamasi, dan regenerasi sel, selain menurunkan kadar gula darah pada pengidap diabetes, mengatasi gangguan hati, serta menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan kanker.

Mari Meramu

Pemanfaatan sembilan bahan alami ini mudah dilakukan sendiri di rumah.

• Menghilangkan flek-flek hitam akibat sengatan sinar matahari serta mencerahkan kulit:
Oleskan jeruk nipis, lendir lidah buaya, atau parutan mentimun pada wajah. Diamkan selama 15 menit, basuh dengan air bersih. Ketiga herbal ini digunakan untuk mengencangkan, memudarkan keriput serta flek-flek hitam di wajah.

Selain itu, minum ramuan kunyit dapat menjaga kulit tetap kencang. Untuk hasil maksimal, lakukan secara rutin.

• Mengecilkan pori-pori:
Daun sirih segar diremas-remas. Gunakan untuk masker selama 10 menit.

• Menjaga tubuh supaya tetap bugar dan sehat:
Ekstrak sambiloto direbus atau diseduh, lalu airnya diminum. Atau minum jamu beras kencur, temulawak, atau wedang jahe.

• Menjaga otak supaya tidak lekas pikun:
Manfaatkan pegagan yang sering juga disebut ginkgo biloba-nya Indonesia. Konsumsi pegagan sebagai lalapan, asinan, atau dibuat sayur.

Sabtu, 10 Januari 2009

Lentera Di Hati Yang Bening


Di dalam diri manusia ada segumpal darah yang sangat berpotensi menentukan jati diri manusia itu sendiri. Jika ia jernih, ia akan memandu lisan untuk berucap dengan butiran-butiran kata yang lembut. Jika ia keruh, ia akan memaksa lisan untuk mengeluarkan kata-kata terburuk yang dia miliki. Dia adalah qolb (hati). Hati adalah anugerah yang sangat besar bagi manusia. Dengannya manusia dapat menyingkap kebesaran Ilahi, mengenal-Nya, berkomunikasi dengan-Nya, dan mengetahui sejatinya hidup di dunia dan di akhirat nanti. Dengannya manusia dapat bermesraan dengan Rabbnya, walaupun kedua mata tidak sanggup untuk melihat-Nya, telinga tidak kuasa untuk mendengar bisikkan-Nya, dan akal tidak berdaya untuk meraih wujud kebesaran-Nya.

Di dalam hati inilah pusat kebahagiaan seseorang. Di dalam hati ini pula sumber kesengsaraan. Hati merupakan tombol pengontrol seseorang. Hati adalah pangkal kehidupan. Keserakahan, tamak, dan rakus muncul dari hatinya. Qona’ah, syukur, dan merasa cukup atas rizki yang diberikan oleh Allah bersumber dari hatinya. Bahagia atau sedih, serakah atau qona’ah, santun atau kasar, kaya atau miskin, mulia atau hina, dan takabbur atau tawadlu’ bukan tergantung pada materi dan bentuk fisik, namun akan sangat tergantung pada seberapa terawat dan tertata hatinya. Karena itu, qolb dapat menyelamatkan dan juga dapat mencelakakan. Qolb yang kotor akan melahirkan prilaku kotor. Qolb yang suci akan membimbing pada prilaku shaleh.
Pada hari perhitungan amal, qolb akan menjasi saksi di hadapan Allah. Dia akan mengatakan sejatinya perbuatan yang selama ini kita lakukan. Dia dapat menyelamatkan dari azab Allah dan juga bisa mencelakakan seseorang ke dalam neraka jahim. Hati yang terawat senantiasa mengkomandoi tubuh untuk gemar beramal shaleh. Hati yang kusut masai, menjadi sumber malaptaka bagi pemiliknya. Hati seorang hamba yang bening dan jernihlah yang nanti akan menempati surga Allah yang penuh kenikmatan. Hati orang yang semrawut dan kotor yang akan mendiami neraka Allah yang penuh azab yang pedih.

Sering kita mendengar bahwa qolb seperti cermin. Kita harus rajin dan tekun untuk membersihkannya, agar ia tetap bersih, jernih, dan terang. Hanya dengan kejernihan hati, kebahagiaan dunia dan akhirat dapat diraih. Orang yang lalai membersihkannya dari noda-noda hitam, dia akan menemui kegalauan dan kerisauan hidup di dunia dan di akhirat. Ingatlah, bahwa qolb merupakan amanah yang dipikulkan di atas pundak kita yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Kita tidak bisa menata dan merawat hati, kecuali mendapatkan pertolongan dari Allah. Allah akan membuka pintu rahmat-Nya bagi hamba yang tekun memohon, agar hatinya tetap bening.
Jika kita perhatikan, puncak prestasi dan kesuksesan hidup selalu diraih oleh orang-orang yang berhati bersih dan bening. Memang kesuksesan dan kemulyaan hanya milik hamba yang berhati jernih. Betapa indahnya hidup berbijak pada kebeningan hati. Tentram, damai, sejahtera, bahagia, dan lapang menghiasi hidup menuju keridlaan Ilahi Rabbi.

Betapa bahagianya orang yang memiliki hati yang tertata dan terplihara dengan sebaik-baiknya. Bagaikan taman berbunga yang indah. Pemiliknya mampu merawatnya dengan penuh kesabaran. Untuk mendapatkan keindahan apapun dia lakukan. Seni penanamannya tertata rapih. Tata letak dan desain warna bunga tampak begitu berkombinasi secara elok. Dipilihnya jenis dan warna bunga yang memiliki warna terindah dan menebarkan bau harum ke segala penjuru taman. Rumput liar dia cabuti, ranting-ranting kering dipetiknya, hama dan penyakit dia musnahkan, dan tidak lupa pula dia sirami setiap hari. Sehingga, tanah selalu gembur, bunga-bunga tumbuh dengan suburnya. Daun-daunnya terlihat menghijau. Sungguh indah pemandangannya. Tiap kali orang melewatinya akan terhenti untuk menikmat keindahannya. Begitu juga dengan hati yang pemiliknya rajin merawatnya, sikap dan prilakunya akan terlihat indah.
Orang yang berhasil menata dan merawat hatinya dengan baik, berarti dia telah berhasil menemukan jalan menuju kebaikan. Dia memiliki kegigihan dan keteguhan hidup yang tidak dapat digoyahkan oleh rayuan apapun. Gemerlapnya perhiasan dunia tidak menjadikan dia surut untuk beribadah. Gelar dan jabatan tidak menyebabkan dia bersikap angkuh dan sombong serta berbuat semena-mena terhadap bawahannya. Kakinya ringan melangkah menuju kebajikan, berat melangkah menuju kemaksiatan. Dua matanya terfokus pada kebesaran dan keagungan Allah, terpejam dari pandangan seronok. Tangannya ringan untuk mensedekahkan sebagian harta yang dititipkan kepadanya. Dititinya tahapan kebajikan untuk mengais rahmat Allah. Hatinya selalu terpikat dan memendam rasa rindu ingin bertemu Allah. Kecintaan dan kerinduan kepada-Nya mengundang dirinya untuk rajin beramal shaleh. Ibadah dilakukan dengan khusyu’. Hatinya bergetar dikala mendengar asma Allah dilantunkan. Sementara itu, dia akan berusaha mati-matian untuk menepis riya, dengki, ujub, takabbur, dan sifa-sifat tercela lainnya bersarang di dalam hatinya. Sungguh beruntung orang yang memiliki hati yang bersih.


“Ya Tuhan kami, Jangan Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi”. (QS. Ali Imran: 8 )

Rasa syukur tiada terkirakan bahwa kita ditaqdirkan menjadi makhluk yang termulia dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Kemulyaan itu terletak pada beningnya hati nurani dan bersihnya akal untuk mengenal Allah Azza waJallah. Dilengkapinya manusia dengan akal agar dapat befikir akan kebesaran Rabbul ‘Izzati, dilengkapi dengan hati nurani yang jernih supaya peka terhadap keagungan Ilahi Rabbi, dan dilengkapi dengan nafsu agar manusia mampu mensyukuri karunianya ini.
Hati merupakan lentera kehidupan. Jika padam, maka tersesatlah dia. Jika cahayanya memancar terang, maka terang pula kehidupannya. Hati adalah generator yang menghasilkan listrik. Dengan listrik itulah muncul berbagai energi, seperti energi panas, energi gerak, energi dingin, energi suara, dan lain sebagainya. Hati adalah komandan anggota tubuh ini. Gerakan tubuh adalah cerminan hati. Jika baik hatinya, baik pula amalnya. Jika busuk hatinya, maka terpancar dalam prilaku tercela.
Orang yang benar-benar hatinya bersih dan berfungsi dengan baik, maka dia akan mengenali dirinya. Siapakah sejati dirinya, yang pada gilirannya dia akan mengenali Tuhannya. Karena siapa yang berhasil mengenali dirinya, maka dia akan berhasil mengenali Tuhannya. Tidak ada karunia terbesar selain hatinya peka untuk mengenali keagungan Tuhannya. Orang yang dapat mengenali diri dan Tuhannya, dia akan mengetahui bagaimana menyikapi hidup dan merasakan indahnya kehidupan. Hidup terasa berharga dan bernilai di mata Allah SWT. Dia selalu puas dengan karunia yang ada padanya. Dengan harta lebih, dia bangga jika mampu bersedekah dan berbagi dengan sesama yang kekurangan. Sedikit harta tidak membuatnya risau menjalani hidup. Yang membuatnya risau adalah dengan banyak waktu, tenaga kuat, harta melimpah, tetapi miskin amal shaleh. Orang yang telah mengenali diri dan Tuhannya adalah orang yang cukup waktu untuk terus mengingat Allah SWT dan terus melakukan renungan-renungan diri serta terus berikhtiyar sebaik mungkin dalam beramal shaleh.
Sebaliknya, orang-orang yang sepanjang hidupnya tidak mampu mengenali dirinya dengan baik, dia buta bagaimana menyikapi hidup yang sebenarnya. Dia tidak mengetahui sejati Tuhannya. Orang yang demikian itu hampir sudah dipastikan yang dia ketahui hanyalah gemerlapnya dunia. Dan hidupnya dia curahkan bagaimana meraup keuntungan dunia yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan bagaimana nasibnya sesudah mati. Sehingga semua motivasi hidupnya hanya diukur dengan perhiasan duniawi. Dia tidak perduli dengan tangisan janda-janda tua dan anak-anak yatim. Dia tidak ambil pusing dengan telanjangnya para du’afa’. Yang terpenting baginya adalah bagaimana semua hajat dan hasratnya terpuaskan di atas linangan air mata saudaranya. Dia segan dan menaruh hormat terhadap orang semata-mata karena kedudukan, jabatan, dan hartanya. Dia pun merasa terhormat dan mulia di mata orang karena dia merasa memiliki kelebihan harta dibandingkan dengan orang lain. Dia memandang orang lain dengan sebelah mata. Untuk memperoleh harta yang diidam-idamkan itu dia tidak memperdulikan dari mana dia memperolehnya, yang penting adalah hasratnya terpuaskan. Inilah pertanda hatinya buta. Bagi orang yang buta sejuta pelita pun tiada guna. Indah bagi orang, buruk baginya. Terang bagi orang, gelap bagi dia. Dia tidak senang melihat saudaranya mendapat kenikmatan. Dia tertawa kalau ada saudaranya kesusahan. Dia menyusuri hidup hanya meraba-raba. Hanya nafsu yang tidak terbendung yang menjadi penunjuk jalan hidupnya. Sungguh rugi dan sia-sia hidupnya.
Hati bagaikan taman. Taman akan indah jika pemiliknya menanami dengan aneka warna-warni bunga. Dia rawat taman itu dengan menyiraminya setiap hari. Dia cabuti rumput-ilalang yang dapat merusak dan mengurangi keindahan tamannya. Diapun merasa betah berlama-lama menikmati keindahan taman itu. Bahkan orang yang kebetulan melintasinya akan berhenti sejenak untuk menikmati keindahannya. Demikianlah, seseorang yang getol selaki didalam merawat hatinya, agar dia mengenali diri dan Tuhannya. Dia tanami hatinya dengan bunga keikhlasan, tawadhu’, santun, arif, kelembutan, kejujuran, malu dan sifat terpuji lainnya. Dia cabut kesyirikan, riya’, ujub, takabur, buruk sangka, dengki, iri hati, dendam dan lain sebagainya. Jikalau hatinya indah, maka akan muncul untaian kata-kata yang menyejukan hati. Jika hatinya indah, maka akan muncul prilaku yang mempesona. Buah dari keindahan hati akan tercermin dalam prilakunya mulia dalam mengisi hidup di dunia ini. Ingatlah bahwa Allah SWT sangat mengetahui lintasan hati ini. Sejatinya Dia melihat kita bukan kepada keelokan wajah kita, kesempurnaan tubuh kita, dan kekayaan harta kita, tetapi yang Dia lihat adalah hati kita. Jagalah dan rawatlah hati ini. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tidak bakal melihat, pada rupamu, pada jasadmu ,dan pada harta bendamu, tetapi Dia bakal melihat pada hatimu dan amal perbuatanmu”. (HR. Tabrani).

Hati terus berubah-ubah. Terkadang bening, terkadang hitam. Terkadang hidup dan memancarkan sikap kearifan, terkadang muncul rupa menakutkan. Terkadang hidup, terkadang mati. Terkadang lapang dan puas, terkadang sesak-sempit dan gelisah. Terkadang qona’ah, terkadang serakah. Memang hati membutuhkan perawatan intensif. Sekali kita lengah merawat dan memanjakan hati, akibatnya bisa dilihat dalam prilaku terburuk yang tidak pernah dijumpai sebelumnya. Seorang kakek memperkosa anak di bawah umur. Seorang anak membunuh ibu kandungnya dengan keji. Penguasa mendzolimi dan merampas kesejahteraan rakyatnya. Penegak hukum membuat peraturan dan dilanggar sendiri. Banyak anak durhaka kepada orang tuanya. Kemaksiatan dicegah tak tercegah. Kedurhakaan dilarang tak terlarang. Pertikaian, perselisihan, penipuan, dan penggelapan terjadi di mana-mana. Semua masing-masing mementingkan pemenuhan nafsu belaka. Kerusakan dan bencana menerpa kaum yang durjana. Itu semua akibat hati yang tidak terawat dengan baik. Hati yang kotor akan menebarkan bangkai-bangkai berserakan. Bau busuknya menjadi bencana bagi umat manusia. Dia himpun kotor yang berserakan sehingga dia menjadi orang yang terkotor dengan perbuatan aibnya.
Aneh sekali, betapa bingungnya manusia jika listrik padam. Lebih bingung lagi jika padamnya itu lama sampai berjam-jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Tetapi mengapa jarang sekali ada orang yang kebingungan ketika hatinya padam, gelap, kelam, dan mengeras. Lebih aneh lagi, banyak orang yang betah hidup dalam kegelapan, padahal dia hanya bisa meraba-raba dengan acap kali tersandung dan terjatuh. AA Gym - mudah-mudahan Allah merahmatinya - mengibaratkan hati yang kotor dengan kopi yang kental. Dia berkata: “Hatinya laksana kopi yang kental di dalam gelas yang kotor. Kendati diterangi dengan cahaya sekuat apapun, sinarnya tidak akan bisa menembus dan menerangi isi gelas”. Begitulah kalau seseorang hidupnya sudah terbalut harta haram dan gemar maksiat. Keadaan ini dilalui sampai ajal menjemput nyawa tanpa membawa bekal apa-apa. Ketika dia dibungkus kain kafan, lalu dimasukkan ke dalam keranda jenazah, kemudian diletakkan diliang kubur, kemudian dipendam sendirian baru dia merasakan penyesalan yang tiada arti. Kini dia merasakan kegelapan yang berkepanjangan akibat hatinya dibiarkan gelap dan padam. Jika kita merasa hati ini telah padam, maka segera carilah pelita yang dapat menyinari hati. Lakukan renungan, introspeksi diri, evaluasi dan temukan solusinya, kemudian lakukan langkah-langkah kongkrit untuk memperbaikinya, agar hati kita tetap hidup memancarkah pelita terang yang dapat menyinari hidup kita.

Salah satu upaya kita untuk merawat hati dengan memenuhi kebutuhannya seperti kita memenuhi kebutuhan jasmani kita. Caranya tambatkan hati sepenuhnya kepada Sang Pengatur dan Pencipta alam semesta. Bertaubat dari segala prilaku dosa. Tubuh terus beraktivitas dengan urusan dunia dan hati terpaut untuk sibuk dengan Allah SWT penggenggam dunia. Ini yang seharusnya dilakukan. Kita tingkatkan kewaspadaan agar hati ini tidak berpaling dari Allah SWT. Kita lepaskan balutan harta haram dari pekerjaan kita. Kita tanggalkan perbuatan dosa dari prilaku kita. Kita hiasi lisan ini basah dengan sibuk membaca kalam Allah dan dzikir kepadaNya. Kita sedikitkan tidur dan untuk tegak qiyamul laill di tengah-tengah orang-orang terlena dalam mimpinya. Kita kecilkan perut buncit kita dengan puasa. Kita dekati mereka yang telah menjadi kekasih Allah SWT. Karena, ketentraman dan kedamaian hanya milik orang yang bergantung kepada Allah Ilahi Rabbi. Kecemasan, kegelisahan, kesedihan, keletihan, kejenuhan, ketakutan, kerisauan, dan kehancuran hanya akan dimiliki orang yang hatinya terpaut pada selain Allah SWT.
Yakinlah bahwa semua ini Allah-lah Penciptanya. Dari-Nya semua berasal dan kepada-Nya akan kembali. Lakukan semua akivitas dan ibadah sebaik mungkin karena Allah bersama kita. Allah akan menyertai hamba yang mengingat-Nya. Awali motivasi amal kita dengan niat karena-Nya. Realisasikan amal itu dengan tulus ikhlas karena-Nya seakan-akan anda melihat-Nya sedang mengawasi. Tetapkan tujuan dari semua yang kita lakukan hanya mengharap keridlaan Allah SWT. Insya Allah akan berakhir dengan membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amin.
Ajak diri merenung….

Abu Bakar Ash Shiddiq ra pernah berkat:
“Kegelapan ada lima,
dan pelitanya juga ada lima.
Cinta dunia itu kegelapan, pelitanya adalah taqwa.
Dosa itu kegelapan, pelitanya adalah taubat.
Kubur itu kegelapan, pelitanya
laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.
Akhirat itu kegelapan, pelitanya adalah amal shaleh.
Dan shirat (jembata) itu kegelapan,
pelitanya adalah iman.”
( Nasehat Bagi Hamba, h.110 )
Ajak diri berdo’a….
“Rabb,
ampuni aku dan ampuni semua hamba-Mu
yang beriman dan beramal shaleh.
Jangan biarkan hati kami padam sebab kelalaian kami,
jangan biarkan hati kami terpaut kepada selain Engkau,
Perkenankan hati kami bergantung hanya kepada Keangungan-Mu.
Kami tak kuasa membendung diri dari kemaksiatan dan dosa.
Rabb, jangan biarkan kami memakan apa yang bukan makanan kami,
jangan biarkan kami mengambil apa yang bukan hak kami,
terangilah hati ini dengan pelita keridhaan-Mu,
hiasilah hati kami dengan sifat kemuliaan-Mu.
Rabb, Penolong hamba yang merana,
lepaskan belenggu kesedihan dan duca cita kami;
Pengampun hamba yang bersalah dan durhaka,
ampuni dosa kami dan terimalah taubat kami;
Engkaulah Zat Penyayang dan Pengasih,
terimalah do’a kami.
Amin.

Jumat, 09 Januari 2009

Kepribadian Manusia



Kepribadian yang kita bicarakan di sini adalah suatu karakter/corak kehidupan yang ada pada diri seseorang. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi ciri khas bagi pemiliknya, yang membedakannya dengan orang lain. Maka, kita bisa melihat penampakan kepribadian yang ada pada diri manusia itu dari luar, berupa perbuatan-perbuatan fisik maupun sikap-sikap mental yang ditampakkannya secara konstan dalam kehidupan kesehariannya. Kita bisa mengenali mana orang yang baik dan mana orang yang jahat dari tingkah laku yang dijalankannya dan sikap mental yang ditampakkannya. Kita bisa mempersepsikan mana orang yang terhormat dan mana orang yang hina dari berbagai sikap dan omongan yang ditampilkannya secara ajeg (tetap). Lebih dari itu, dari pola keseharian yang tampak pada diri seseorang, kita bisa menebak “haluan pemikiran” yang dia anut. Maka kita bisa mengdentifikasi mana orang yang berpikiran islami, mana orang yang berhaluan liberal, mana orang yang berhaluan sosialis, dan mana orang yang tidak punya halua

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: ”kenapa penampakan kepribadian manusia itu berbeda-beda?”, “apa faktor yang membuat manusia itu memiliki kepribadian yang berbeda-beda?”. Dengan kata lain “apa faktor yang membentuk kepribadian yang khas yang ada pada diri seseorang?” Inilah yang akan kita jawab. Wa billaahit taufiiq

Manusia itu Pada Dasarnya Sama

Sudah jelas, sebagaimana kami gambarkan di atas, bahwa manusia itu berbeda-beda dalam wujud kepribadiannya. Namun demikian, anda pasti juga setuju jika dikatakan bahwa manusia itu pada dasarnya sama. Tidak ada manusia yang lahir sebagai orang yang mulia atau hina. Tatkala manusia lahir, dia tidak memiliki suatu haluan pun, maka ia tidak bisa disebut sebagai “bayi yang berhaluan sosialis”, “bayi yang berhaluan liberal”, “bayi yang berkepribadian islam”, dst”.

Sebagai sebuah spesies, maka manusia memiliki karakter umum yang dimiliki oleh seluruh anggotanya. Karakter umum yang ada pada setiap manusia adalah sebagai berikut:

Pertama, manusia itu adalah makhluk yang memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang sama. Kebutuhan dasar manusia itu secara garis besar dibagi menjadi dua: Pertama kebutuhan fisik, seperti kebutuhan untuk mendapatkan nutrisi (melalui makanan, minuman, dan nafas), kebutuhan untuk membuang sisa metabolisme melalui saluran-salurannya (buang hajat), kebutuhan untuk hidup pada tempat yang memiliki vareable iklim yang layak (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll), dan kebutuhan untuk istirahat. Kedua, kebutuhan manusia yang bersiat naluriah, seperti naluri mempertahankan diri, naluri untuk menyucikan/mengagungkan sesuatu, dan naluri untuk melestarikan jenis manusia.

Kedua, manusia adalah spesies yang berakal. Selama manusia lahir dan hidup dalam keadaan normal, maka dia pasti memiliki akal, walau pun berbeda dalam tingkat kecerdasannya. Kedua hal inilah, yakni kebutuhan dan akal, yang merupakan karakter umum dari manusia.

Peran Akal Dalam Pembentukan Kepribadian

Kebutuhan-kebutuhan manusia dan tuntutan pemenuhannya merupakan dorongan yang membuat manusia memiliki alasan dan gairah untuk menjalani kehidupannya. Segala macam aktivitas manusia di dunia bisa dikatakan dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Manusia menjalani berbagai bentuk pekerjaan dan usaha dalam rangka mencari pemenuhan kebutuhan hidup. Di jaman sekarang ini, seharian penuh manusia mencari uang. Jika mereka ditanya: “untuk apa uang yang mereka dapat?”, maka jawabnya pasti seputar pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya, bisa bersifat fisik, seperti pemenuhan kebutuhan makan, minum, maupun memenuhi kebutuan naluriah, seperti untuk menjalani ibadah, biaya menikah, biaya untuk meningkatkan status sosial, dll. Manusia saling berinteraksi dan berkomunikasi antara satu dengan yang lain juga dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Singkatnya, kebutuhan fisik dan naluriah manusia merupakan faktor yang mendasari segala bentuk aktivitasnya.

Hanya saja, manusia itu berbeda dengan hewan. Sebab, aktivitas hewan sepenuhnya hanya ditentukan oleh dorongan kebutuhan fisik dan naluriahnya. Tidak ada faktor lain yang menentukan tindak-tanduk hewan kecuali dorongan kebutuhan tersebut. Maka, hewan akan makan begitu dia lapar dan ada makanan, dia akan berhubungan seksual begitu ada kebutuhan dan lawan jenis, hewan akan bertarung begitu naluri mempertahankan dirinya terangsang, dst.

Berbeda dengan manusia. Meski manusia memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhan, tapi tingkah lakunya (suluk) tidak hanya ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan itu. Manusia memiliki kebutuhan untuk makan dan minum, akan tetapi rasa lapar dan keberadaan makanan tidak otomatis membuat manusia menyikat makanan yang ada di depannya (karena bukan miliknya atau karena sedang puasa, misalnya). Manusia juga memiliki kebutuhan seksual, akan tetapi keberadaan wanita cantik tidak serta-merta membuat seorang laki-laki -maaf- melampiaskan kebutuhan seksual dengan wanita tersebut (karena tidak halal untuknya). Manusia memiliki rasa marah, tapi rasa marah itu tidak otomatis membuat manusia memukul orang yang membuatnya marah. Dan sebagainya.

Artinya, manusia memiliki tatanan dan kaidah-kaidah nilai yang rumit dalam menentukan tingkah lakunya. Itu karena manusia punya akal. Akal berfungsi untuk mengaitkan fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran yang hadir dengan informasi-informasi yang dimiliki oleh seseorang. Dengan pengaitan itu, manusia bisa memahami hakekat dari fakta atau pemikiran yang tengah ditela’ah. Akal ini bukan hanya digunakan untuk memahami dan mengembangkan cara-cara yang lebih efektif untuk memuaskan kebutuhan manusia (dengan teknologi). Akan tetapi akal juga memungkin manusia untuk membentuk pemahaman-pemahaman (mafaahim) tentang nilai, status hukum dan penyikapan dari suatu pemikiran atau fakta. Maksud saya adalah pemahaman mengenai standar yang digunakan untuk membedakan mana suatu hal yang terpuji dan mana hal yang tercela, mana hal yang pantas untuk diterima dan mana hal yang harus ditolak, mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk.

Dengan pemahaman seputar nilai atau hukum terhadap suatu fakta itulah manusia akan menentukan kecenderungan (muyul) mengenai apa yang dia hadapi. Ada pun yang disebut dengan kecenderungan (muyul) adalah suatu corak hasrat/keinginan tertentu yang terbentuk oleh pemahaman(mafhum). Maka muyul ini hanya ada pada manusia, sebab, muyul adalah hasil peleburan antara dorongan-dorangan (dawafi’) kebutuhan yang muncul dengan pemahaman-pemahaman (mafaahim) manusia mengenai status hukum dari alternatif-alternatif perbuatan yang ada.

Jika seorang manusia telah memiliki pemahaman (mafhum) bahwa suatu perbuatan itu merupakan perbuatan yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, maka akan tumbuh kecenderungan (muyul) berupa rasa suka dan ingin mengamalkan perbuatan yang dia pahami itu. dia akan memenuhi kebutuhannya dengan perbuatan itu, tapi jika sesuatu diidentifikasi sebagai perbuatan buruk atau tercela, maka dia akan membenci hal tersebut. Jadi muyul bisa membentuk kecintaan dan kebencian terhadap suatu fakta atau pemikiran tertentu.

Atas dasar itu, perbuatan manusia itu tidak hanya ditentukan oleh keberadaan dorongan-dorongan (dawafi’) yang muncul dari kebutuhan-kebutuhan yang ada pada dirinya (baik berupa kebutuhan fisik maupun naluriah), tapi, perbuatan manusia itu juga ditentukan oleh bentuk kecenderungannya (muyul) terhadap perbuatan-perbuatan yang akan dilakukannya, sedangkan bentuk kecenderungan (hasrat) ini ditentukan oleh pemahaman-pemahaman (mafaahim) manusia mengenai nalai-nilai perbuatan.

Aqliyah Manusia Adalah Pola Pemahaman Yang Dibentuk Oleh Kaidah Tertentu

Sudah kita jelaskan bahwa perbuatan manusia itu dipengaruhi oleh dorongan yang muncul dari kebutuhannya, pemahamannya mengenai hukum atas fakta dan pemikiran yang ditelaahnya, dan kecenderungannya terhadap sesuatu yang dihadapi.

Dalam tataran inilah kepribadian manusia itu mulai terdeferensiasi. Jika kita bicara mengenai pemahaman manusia mengenai status hukum atas suatu fakta atau pemikiran, maka bisa kita katakan bahwa manusia itu memiliki pemahaman yang beragam mengenai mana sesuatu yang dianggap terpuji dan perbuatan mana sesuatu yang dianggap tercela. Dalam menelaah sebuah perbuatan misalnya, bisa jadi seseorang menganggap sebuah perbuatan itu sah-sah saja untuk dilakukan, namun di mata orang lain ternyata dianggap tidak baik. Seorang wanita berjalan ke sana ke mari dengan bikini di pantai-pantai Amerika bisa jadi tidak masalah, tapi itu akan diaggap masalah besar bagi kaum muslimin. Seorang seniman bisa jadi bangga dan mendapat banyak pujian saat berhasil melukis seseorang yang terkenal, tapi dalam pandangan seorang muslim hal itu adalah suatu perbuatan tercela (melukis makhluk bernyawa). Saya ingat, dulu saat saya kecil, di kampung saya, jika ada seorang muslimah yang berjilbab secara benar justru dipandang aneh oleh sebagian masyarakat. Padahal jilbab adalah kewajiban yang harus ditaati, sedangkan melepaskan jilbab adalah kemakshiatan besar yang pelakunya akan mendapat murka Allah.

Yang ingin saya tunjukkan adalah, bahwa ternyata manusia itu memiliki kaidah-kaidah yang berbeda dalam membentuk pemahamannya mengenai mana yang pantas dilakukan dan mana yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk. Ada yang mendasarkannya pada adat istiadat, ada yang mendasarkannya pada asas manfaat, ada yang mendasarkannya pada hukum syara’. Pola pemahaman manusia yang didasarkan atas kaidah-kaidah tertentu inilah yang disebut aqliyyah.

Maka dari itu, aqliyah manusia itu beraneka ragam. Ada aqliyah yang islami, ada aqliyah yang sekuleristik, ada aqliyah yang sosialistik, dan ada pula aqliyah yang tidak jelas. Semua itu tergantung dari kaidah yang dia gunakan dalam membangun pemahamannya terkait dengan amal perbuatan yang dilakukannya dan pensikapan terhadap segala sesuatu dan fakta yang ditemuinya. Kaidah yang digunakan oleh manusia itu bisa berupa aqidah aqliyah (kaidah yang dibangun dari proses berfikir yang mendasar, dan menyeluruh, seperti aqidah islam), bisa juga berupa kaidah yang rapuh, seperti norma adat.

Nafsiyah Manusia Adalah Corak Kecenderungan Manusia Yang Didasarkan Pada Kaidah Tertentu

Kecenderungan (muyul) yang mempengaruhi perbuatan manusia merupakan hasrat untuk melakukan suatu perbuatan tatkala tuntutannya muncul. Kecenderungan ini biasanya berupa keinginan yang kuat untuk berbuat, atau keinginan yang sangat untuk meninggalkan suatu perbuatan, kecintaan pada suatu perbuatan, atau juga kebencian pada suatu perbuatan. Itu semua merupakan kecenderungan.

Bentuk kecenderungan/hasrat manusia terhadap suatu perbuatan itu berkaitan erat dengan pemahaman-pemahamannya (mafaahim). Oleh karena itu, kecenderungan orang terhadap suatu perbuatan pun berbeda-beda tergantung pemahamannya. Ada orang yang senang dengan sholat, tapi ada juga yang benci melihat orang sholat. Ada orang yang tidak pernah rela untuk melepas jilbab, tapi ada juga orang yang benci melihat orang berjilbab. Ada orang yang takut dengan riba, tapi ada juga orang yang asyik menikmati riba. Dst.

Kecenderungan pada diri manusia itu sebenarnya bisa diatur. Benarkah kecenderungan bisa diatur? Saya jawab, dengan yakin, “bisa!”. Ingin bukti? Kita buktikan! Pernahkah anda menemukan orang yang tidak pernah sholat tapi kemudian tiba-tiba berubah menjadi orang yang rajin berjamaah? Alhamdulillaah saya berkali-kali menemukan hal itu di masjid kami, dan banyak diantara mereka yang tetap istiqomah. Dulu tatkala mereka belum sadar, seruan adzan mungkin tidak membentuk kesan apa-apa. Mereka tidak tergugah. Tidak ada kebutuhan untuk memenuhi panggilan adzan. Tidak ada hasrat atau kecenderungan (muyul) dalam hati mereka untuk pergi ke masjid dan menunaikan sholat. Tapi sekarang, begitu adzan terdengar, maka muncul kebutuhan dalam diri mereka untuk segera sholat, memutuskan segala aktivitasnya, dan menyempatkan diri ke masjid. Mereka merasa senang bisa berjamaah di masjid, dan merasa kehilangan sesuatu jika sholatnya tertinggal. Mereka merasa senang melihat orang sholat, dan merasa sedih melihat orang yang tidak sholat. Subhaanallah. Pernah juga saya temukan orang yang tadinya tidak berjilbab kemudian berubah menjadi malu dan tidak kuasa jika keluar tanpa berjilbab. Pernah juga saya kenal dengan orang yang tadinya menjadi pegawai bank kemudian keluar karena memahami bahwa riba itu haram.

Apa yang terjadi pada diri mereka adalah perubahan kecenderungan. Kenapa kecenderungan bisa berubah? Jawabnya adalah karena didahului oleh perubahan pemahaman (mafhum). Maka, kita bisa mengatur kecenderungan dengan membentuk pemahaman. Seseorang yang tidak pernah sholat bisa berubah jika ditanamkan aqidah islam pada dirinya, kemudian dijelaskan konsekuensi dari memeluk aqidah itu, kemudian dijelaskan bahwa sholat merupakan kewajiban, setelah itu dijelaskan pula pahala bagi orang yang rajin sholat, dan tak lupa, dijelaskan juga kerasnya hukuman bagi orang yang meninggalkan sholat. Dengan begitu akan terbentuk pemahaman pada dirinya, dan setelah itu, pemahamannya akan menumbuhkan kebutuhan dan kecenderungan terhadap aktivitas sholat.

Atas dasar itu, kecenderungan itu terbentuk oleh pemahaman yang di dasarkan pada kaidah tertentu. Kecenderungan yang terbentuk oleh pemahaman dan kaidah tertentu itu tempatnya ada di dalam jiwa. Inilah yang disebut nafsiyah (pola kejiwaan). Jika kecenderungan seseorang terbentuk oleh pemahaman-pemahaman islam, maka nafsiyahnya disebut nafsiyah islamiyah. Jika yang membentuknya adalah pemahaman-pemahaman yang muncul dari aqidah lain, maka nafsiyahnya bukan nafsiyah islam.

Syakhshiyah Terbentuk Dari Aqliyah dan Nafsiyah

Demikianlah sekilas tentang aqliyah dan nafsiyah yang membedakan kepribadian manusia antara yang satu dengan yang lainya. Aqliyah dan nafsiyah itulah yang nantinya akan membentuk kulit luar dari pola kehidupan manusia. Seluruh kebutuhan yang muncul dalam dirinya akan diatur sesuai dengan pemahaman dan kecenderungan yang ada dalam dirinya. Aqliyah dan nafsiyah itu tercermin dalam segala macam tindak-tanduknya, seakan memberi warna tertentu pada corak kehidupannya. Inilah yang disebut dengan syakhshiyah atau kepribadian manusia. Singkatnya, kepribadian manusia itu terbentuk dari corak pemahaman (aqliyah) dan corak kecenderungannya (nafsiyah) yang didasarkan pada suatu aqidah tertentu.

Pelajaran yang bisa kita petik di sini adalah, bahwa membentuk kepribadian yang kuat pada diri manusia itu tidak bisa dilakukan secara dogmatis. Kita harus membentuk kepribadian itu mulai dari menanamkan sebuah kaidah dasar yang bisa digunakan untuk membentuk pemahaman-pemahaman (mafaahim) yang benar. Dengan begitu, seseorang bisa memahami dan menghukumi segala macam fakta dan pemikiran dengan kaidah yang shohih. Inilah yang disebut corak aqliyah yang mantap dan khas. Setelah itu, seseorang harus dilatih agar hawa nafsunya sejalan dengan pemahaman-pemahamannya agar terbentuk suatu corak kecenderungan (muyul) yang baik. Corak kecenderungan inilah yang disebut nafsiyah. Dengan corak pemahaman dan corak kecenderungan yang khas ini, terbentuklah manusia yang memiliki corak kehidupan yang tegas dan unik (as syakhshiyah al mu’ayyanah) yang mencerminkan kaidah yang digunakan untuk membentuk aqliyah dan nafsiyahnya. Allaahu A’almu bish showaab.



Kamis, 08 Januari 2009

Sistematika Terapi Psikologis Dalam Konseling Psikologi Islam


Seorang klien yang semula mengidap alienasi atau keterasingan diri sehingga ia tidak berani mengambil suatu keputusan untuk melakukan suatu tindakan dan bahkan tidak tahu lagi apa sebenarnya yang diinginkan, dapat dibantu memecahkan persoalannya dengan langkah-langkah sbb. :

(a) Diajak memahami realita apa sebenarnya yang sedang dihadapi, misalnya tentang ditinggal mati keluarga, dicerai suami, kehilangan jabatan, kehilangan harta, kehilangan kekasih, sakit yang berkepanjangan, dizalimi orang yang selama ini dibantu dsb., bahwa realita itu adalah benar-benar realita yang harus dihadapi, dan harus diterima, suka atau tidak suka karena itu me¬mang realita.

(b) Diajak mengenali kembali siapa sebenarnya dia itu, apa posisinya dan apa kemampuan-kemapuan yang dimi¬likinya. Misalnya ia harus diingatkan bahwa ia adalah seorang ayah dari sejumlah anak-anak yang membu¬tuhkan kehadirannya, bahwa anak-anak semuanya merindukan dan menyayanginya. Atau misalnya disadarkan bahwa kepandaian yang dimilikinya itu bisa diajarkan kepada orang lain, dan sebenarnya banyak yang membutuhkan dirinya, atau bahwa ia adalah manusia yang sebagai hamba Allah tak bisa mengelak dari kehendak Nya, dan bahwa apa yang dialaminya itu merupakan kehendak Allah yang kita belum tahu apa makna dan hikmahnya.

(c) Mengajak klien memahami keadaan yang sedang berlangsung di sekitarnya, bahwa ada perubahan-perubahan yang sedang berlangsung, misalnya peru¬bahan nilai-nilai sosial, perubahan struktur ekonomi masyarakat, perubahan zaman dsb, dan bahwa peru¬bahan itu merupakan sunnatullah yang tidak bisa ditolak, tetapi yang penting bagaimana mensikapi dan mengantisipasinya.

(d) Diajak untuk meyakini bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha pengasih dan Penyayang, dan bahwa semua manusia diberi peluang untuk bertaubat dan mendekat kepada Nya, bahwa ridla Allah adalah tujuan utama dari hidup manusia, bahwa Tuhan selalu mendengar doa hamba-hamba Nya, bahwa sifat dengki, iri hati, putus asa adalah ter¬cela dan hanya merugikan diri sendiri, juga bahwa ibadah shalat, puasa, tadarus al Qur'an, haji, bersede¬kah, membantu orang lain dsb, dapat membuat jiwa menjadi tenteram, dan bahwa berbuat kemudian salah itu lebih baik daripada tidak berbuat karena takut salah, dan bahwa niat baik akan mendorong orang berbuat baik.

Tiga Lingkungan Membentuk Karakter Manusia


Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat, perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas tinggi.

Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;; keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi, tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga, sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.

Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Kerangkeng”. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial. Dalam hidupnya mereka berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.

Selasa, 06 Januari 2009

Desain Kejiwaan Yang Sempurna


Dari al Qur’an surat as Syams dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki desain kejiwaan yang sempurna, memiliki potensi untuk memahami kebaikan dan kejahatan, bisa ditingkatkan kualitasnya menjadi suci dan dapat tercemar sehingga menjadi kotor.

artinya : dan (demi) jiwa serta penyempurnaan (ciptaan Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q/91:7-10).

Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Tuhan menciptakan jiwa manusia sebagai sesuatu yang sempurna. Kata wa pada wa nafsin adalah bentuk qasam . Dalam al Qur’an, kata yang dijadikan sumpah Tuhan (yang didahului wawu qasam), seperti was syamsi, wad dluha, wal `ashri menunjuk pada sesuatu yang mengandung arti dahsyat, hebat atau rumit. Kalimat wa nafsin menunjuk bahwa nafs itu sesuatu yang memiliki kualitas hebat, dahsyat, rumit dan sempurna. Apalagi kalimat berikutnya, yakni wama sawwaha secara tegas menyebut kesempurnaan dari jiwa itu.

Wujud kesempurnaan jiwa itu antara lain diberinya potensi (ilham) untuk memahami perilaku (nilai-nilai) buruk dan membedakannya dengan perilaku takwa atau perilaku baik. Semua manusia pada desain awalnya dipersiapkan untuk mampu membedakan yang buruk dari yang baik, tetapi apakah potensi itu akan menjadi aktual atau tidak masih bergantung pada proses berikutnya. Dalam hadis Nabi disebutkan bahwa setiap bayi yang lahir, ia lahir dalam keadaan fitrah (jiwanya dalam keadaan memiliki potensi universal, dan bersih dari dosa warisan), kedua orang tuanya (lingkungan hidup)lah yang selanjutnya akan berperan mengaktualkan potensi fitrah itu menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi atau yang lainnya.

Jika seekor kuda dilahirkan langsung bisa berdiri dan sebentar kemudian sudah bisa berlari, maka potensi fitrah manusia baru bisa beraktual jika fungsi-fungsi kejiwaan yang lain dan fisiknya mencapai kesempurnaan. Bayi manusia secara berangsur-angsur dari bisa menangis dan menyusu ke bisa ngoceh, merangkak, duduk, berdiri, berlari, berbicara, menghitung, berimajinasi, berfikir logis, merenung, berfilsafat dan seterusnya, dalam waktu yang relatip panjang. Jika potensi anak kuda berhenti pada kemampuan lari kencang, maka aktualisasi potensi kejiwaan manusia berkembanag sangat luas seakan hampir tak berbatas.


Dalam ayat 9 surat as Syams tersebut diatas disebutkan bahwa secara fitri Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia pengetahuan tentang keburukan (fujur) dan kebaikan (taqwa). Mengapa dalam ayat tersebut keburukan (fujur) disebutkan lebih dahulu, baru kebaikan (taqwa), bukanlah sekedar penyebutan, tetapi mengandung makna bahwa jiwa manusia lebih mudah mengenali keburukan dibanding kebaikan. Secara fitri, manusia akan langsung mempersepsi keburukan sebagai keburukan, karena keburukan berseberangan dengan fitrah dasar manusia sebagai makhluk yang baik. Manurut al Qur’an manusia juga secara psikologis lebih mudah mengerjakan kebaikan, karena sesuai dengan desain fitrahnya (laha ma kasabat), sedangkan untuk berbuat jahat manusia harus “berjuang” melawan suara hatinya, suara nuraninya, sehingga terasa berat (wa `alaiha ma iktasabat). Kalimat kasabat dan iktasabat dalam bahasa Arab mengandung arti dasar yang sama, tetapi kasabat mengandung arti mudah mengerjakanya dan iktasabat mengandung arti susah mengerjakannya (Q/2:286).

Dalam al Qur’an terdapat term al khair dan fahisyah. Al Khair mengandung arti kebaikan normatip yang datangnya dari Tuhan dan bersifat universal, seperti keadilan, kejujuran, berbakti kepada orang tua, menolong yang lemah dan sebagainya. Pandangan ini secara fitri dimiliki oleh semua manusia sepanjang zaman, bahkan pada masyarakat primitip yang belum mengenal pendidikan. Sedangkan bagaimana cara menegakkan keadilan dan kejujuran, atau bagaimana caranya berbakti kepada orang tua atau bagaimana caranya membela orang lemah, tidak lagi masuk kategori al khoir, tetapi masuk apa yang dalam al Qur’an disebut al ma`ruf, ya’muruna bi al ma`ruf.(Q/3:104). Ma`ruf adalah sesuatu yang secara sosial dipandang memiliki kepantasan. Secara lughawi , al ma`ruf artinya sesuatu yang diketahui, tetapi kemudian diartikan sebagai kebaikan, mengandung makna bahwa pada dasarnya secara fitri manusia mengetahui nilai-nilai kepantasan, nilai-nilai kepatutan, yang secara sosial dipandang sebagai kebaikan.

Sedangkan fahisyah mengandung arti sesuatu yang secara universal dipandang sebagai kekejian. Dalam al Qur’an (Q/4:15) fahisyah sering digunakan untuk menyebut perbuatan zina. Artinya secara fitri, semua manusia sepanjang sejarah kemanusiaan pada dasarnya mengerti bahwa hubungan seks di luar nikah (zina) adalah perbuatan keji. Para pezina professionalpun tersinggung jika isterinya dizinahi orang lain karena secara fitri zina adalah fahisyah, sesuatu yang jelas kekejiannya. Berbeda dengan fahisyah adalah munkar. Term munkar disebut al Qur’an (wa yanhauna `an al munkar) untuk menyebut perbuatan jahat yang diperdebatkan. Perbuatan munkar adalah kejahatan yang dilakukan sebagai wujud dari kecerdasan seseorang, sehingga kejahatannya bisa disembunyikan atau dilapis dengan logika, seakan perbuatan itu tidak jahat. Munkar adalah prestasi negatip dari kecerdikan. Mark up atau komisi adalah contoh perbuatan munkar, tidak nampak nyata kejahatannya, terhindar dari pasal-pasal hukum meskipun berdampak sangat buruk bagi kehidupan masyarakat.



Senin, 05 Januari 2009

Jaminan Rizki Dari Allah SWT


Orang sering keliru memahami ayat al Qur’an yang menyatakan bahwa Alloh SWT sudah menjamin rizki bagi semua makhluknya. Salah paham itu diwujudkan dengan tidak mau bekerja keras , tidak mau berusaha mencari rizki dengan alasan bahwa rizki sudah diatur oleh Tuhan, yang menjadi rizkinya tidak akan lari dan yang bukan rizkinya biar dikejar juga nggak bakal dapet, katanya. Ayat itu berbunyi wama min daaabbatin …..illa `alallohi rizquha, yang artinya tidak ada binatang melata satupun di muka bumi kecuali rizkinya sudah ditanggung oleh Alloh. Jaminan Tuhan ini diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, termasuk nyamuk, cecak, semut bahkan kuman, mereka semua dijamin ketersediaan rizkinya. Alloh menciptakan alam ini sangat sempurna sebagai hunian makhluknya, masing-masing berfungsi bagi yang lain. Sampah menjadi pupuk pepohonan, limbah manusia menjadi konsumsi binatang atau ikan,yang pasti tidak ada energi yang terbuang, karena tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang tak berguna, robbana ma kholaqta haza bathila, kata al Qur’an.

Kebutuhan
Sesungguhnya setiap makhluk termasuk manusia memiliki standard kebutuhan universal. Bagi binatang semua kebutuhan hidupnya sudah terhampar di bumi, tinggal mengambil kapan menginginkan, tidak perlu memiliki gudang persediaan. Tetapi bagi manusia sebagai makhluk psikologis, makhluk social dan makhluk budaya, manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda-beda, bahkan mana kebutuhan primer dan mana yang sekunder manusia memiliki konsep yang berbeda. Bagi seorang dosen, buku adalah kebutuhan primer, tapi bagi petani di kampung buku masuk kategori kebutuhan sekunder. Dari segi kecukupan, ada orang yang merasa sudah tercukupi jika kebutuhan hari ini sudah tersedia, soal besok ya besok saja. Yang lain baru merasa tercukupi jika kebutuhan untuk besok hari juga sudah tersedia. Yang lain lagi ada yang baru bisa tenang jika kebutuhan untuk satu bulan sudah berada dalam genggaman tangannya. Nah ada juga yang baru bisa tenang jika kebutuhan untuk tujuh turunan sudah terjamin.

Tingkatan rizki
Yang dimaksud dengan rizki adalah segala sesuatu yang memberi manfaat, kullu ma yustafad,.makanan menjadi rizki jika memberi manfaat,maka sate kambing pedas bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit maag, atau pengidap darah tinggi. Gula bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit gula. Sebaliknya udara, ilmu, tetangga, handai taulan,jabatan, suami,isteri adalah rizki jika itu semua memberi manfaat. Bahwa Tuhan sudah menyediakan rizki yang dibutuhkan oleh semua makhluknya adalah sepenuhnya benar , tetapi karena manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda,maka jaminan rizki Alloh SWT kepada menusia diberikan secara bertingkqat.

a.Rizki Yang Dijamin.
Rizki yang dijamin oleh Alloh SWT adalah kebutuhan dasar,kebutuhan universal, seperti oksigen, air, dan makanan.Dimanapun manusia hidup disitu dijamin ada sesuatu yang bisa dimakan agar manusia bisa tetap eksis.Di laut, di hutan bahkan di padang pasir sekalipun tersedia makanan dan minuman untuk penghuninya.Manusia yang ditantang untuk mencari dan mengolahnya. Tetapi kebutuhan pulsa, kosmetik dan yang sebangsa itu tidak dijamin.

b.Rizki yang harus dipilih.
Alloh menawarkan banyak fasilitas rizki, ada yang sangat bermutu, ada yang bermutu, yang kurang bermutu dan ada yang tidak bermutu. Bagi setiap orang ,rizki yang ditawarkan itu juga ada yang sangat cocok, cocok, kurang cocok dan ada yang tidak cocok. Nah manusia dipersilahkan memilih mana yang dipandang terbaik, sangat cocok dan halal,atau mau memilih yang meski kurang baik tetapi yang penting halal, atau yang dinilai bermutu, mudah memperolehnya,meski haram. Nah tiap orang akan menikmati tingkat manfaat dari rizki itu. Ada yang memperoleh sedikit, kurang bermutu, tetapi manfaatnya besar, disebut berkah. Ada yang memperoleh banyak,berkualitas tinggi tetapi tidak membawa manfaat, disebut tidak berkah.. Perampok atau koruptor bisa memperoleh dalam jumlah besar dalam waktu pendek, tetapi yang banyak itu ternyata tidak membawa kebahagiaan,dan bahkan cepat habis tak berbekas.

c.Rizki yang harus diperjuangkan.
Adakalanya Alloh SWT menyediakan begitu banyak rizki,tetapi orang tidak mudah mengambilnya, betapapun sudah menjadi pilihannya. Untuk mengambilnya orang harus berjuang keras melawan jarak,ruang dan waktu yang kesemuanya mengandung resiko berat, ada yang berhasil dan banyak yang gagal. Hanya orang kuat dan diridai Tuhan yang berhasil.

d.Rizki yang dihalangi.
Ada orang kaya mendadak dengan memperoleh uang banyak dalamwaktu sekejap. Tetapi rupanya rizki itu termasuk rizki yang dihalangi. Saking gembiranya dapat rizki nomplok orang itu menjadi gila, dan setelah gila maka uang banyak itu lalu menjadi tidak menjadi rizki, karena orang gila tidak lagi dapat menikmati kekayaan. Ada juga orang kaya yang mempunyai banyak hal, tetapi kemudian ia menderita sakit yang menyebabkan ia tidak bisa menelan makanan. Maka setelah itu makanan yang disantap harus melalui infus. Ia punya makanan banyak tetapi ia dihalangi untuk menikmati lezatnya makanan. Atau adalagi orang ganteng yang baru berhasil mempersunting gadis cantik. Tiba-tiba dalam perjalanan pulang turun dari gedung resepsi, ia terpeleset jatuh yang menyebabkan syaraf tertentu terganggu dan menyebabkan impoten permanen. Nah, isteri cantik itu tidak lagi menjadi rizki, sebaliknya menjadi siksaan, karena ia tidak lagi bermakna di depan isterinya.

Kebutuhan Manusia terhadap Konseling Psikologi Islam


Manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai 'abdullah atau hamba Allah dan sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Predikat pertama menunjukkan kelemahan , kekecilan dean keterbatasan serta ketergantungan manusia kepada yang lain sehingga setiap manusia potensil untuk mengidap masalah, sedangkan predikat kedua menunjukkan kebesaran manusia sekaligus besarnya tanggung jawab yang dipikul dalam kehidupannya di muka bumi.

Dari sudut pandang itu maka urgensi Bimbingan dan konseling bagi manusia merujuk kepada dua predikat tersebut.

1. Sebagai makhluk yang lemah ('abdun)
suatu ketika manusia tidak tahan menghadapi realita kehidupan yang pahit, sempit dan berat. Dalam kondisi fisik tak berdaya, orang membutuhkan bantuan orang lain, dokter misalnya- untuk memulihkan kesehatannya. Demikian pula dalam kondisi mental yang kacau (lihat bab jenis-jenis gangguan jiwa) seseorang membutuhkan bantuan kejiwaan, untuk memulihkan rasa percaya dirinya, meluruskan cara berfikir, cara pandang dan cara merasanya sehingga ia kembali realistis, mampu melihat kenyataan yang sebenarnya dan mampu mengatasi problemanya dengan cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Sebagai khalifah Allah
manusia dibebani tanggung jawab menyangkut kebaikan dirinya maupun untuk masyarakatnya. Setiap manusia diberi kebebasan untuk memutuskan sendiri apa yang baik untuk dirinya, asal bukan perbuatan maksiat yang dilakukan secara terang-terangan. Sebagai khalifah Allah yang dibebani tanggung jawab untuk kemaslahatan masyarakatnya, maka seorang muslim harus merasa terpanggil untuk me¬melihara ketertiban masyarakat. Oleh karena itu ia terpangil untuk meluruskan hal-hal yang menyimpang, menata hal-hal yang salah tempat, mendorong hal-hal yang mandeg dan menghentikan kekeliruan-kekeliruan yang berlangsung. Dalam perspektip Bimbimbingan dan Konseling, seorang musim sebagai khalifah Allah terpanggil untuk membantu orang lain yang sedang mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan orang itu tak mampu mengatasi tugas-tugasnya dalam kehidupan.

Jadi secara kodrati manusia memang membutuhkan bantuan kejiwaan termasuk konseling agama, dan secara konsepsional harus ada orang yang menekuni bidang ini agar layanan konseling agama ini dapat diberikan secara profesional, sebagai perwujudan dari rasa tanggungjawab¬nya sebagai khalifah Allah.

Untuk mengetahui kedudukan Bimbingan dan Konseling Agama, dalam perspektip keilmuan maupun perspektip ajaran Islam, sekurangnya perlu diketahui lebih dahulu empat hal, yaitu:

1. Bahwa Kodrat kejiwaan manusia membutuhkan bantuan psikologis.

2. Gangguan kejiwaan yang berbeda-beda membutuhkan terapi yang tepat.

3. Meskipun manusia memiliki fitrah kejiwaan yang cenderung kepada keadilan dan kebenaran, tetapi daya tarik kepada keburukan lebih banyak dan lebih kuat tarikannya sehingga motif kepada keburukan lebih cepat merespond stimulus keburukan, mendahului respond motif kepada kepada kebaikan atas stimulus kebaikan.

4. Keyakinan agama (keimanan) merupakan bagian dari struktur kepribadian, sehingga getar batin dapat dijadikan penggerak tingkah laku (motif) kepada kebaikan.

Pemuda Dalam Perjuangan



Oleh : Bryan Aga Murida

Pemuda.!!!
Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri, menurut DR.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan. Subhanallah.

Sejarah pun juga membuktikan bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan. Dimana saja, di negara mana saja kemerdekaan tak pernah luput dari peran pemuda. Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik. Hasan Al Banna seorang tokoh pergerakan di Mesir pernah berkata,"Di setiap kebangkitan pemudalah pilarnya, di setiap pemikiran pemudalah pengibar panji-panjinya."Begitu juga dalam sejarah Islam, banyak pemuda yang mendampingi Rasulullah dalam berjuangan sperti Mushaib bin Umair ,Ali bin Abi tholib, Aisyah dll. Waktu itu banyak yang masih berusia 8,10 atau 12 tahun. Dan usia-usia itu tidak dapat diremehkan. Mereka punya peran penting dalam perjuangan. Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka perbaikan itu yang utama ada di tangan pemuda, Perbaikan itu akan tegak dari tangan pemuda dan dari pemuda.

Pemuda mempunyai banyak potensi. Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan yang terjadi adalah sebaliknya. Potensinya tak tergali, semangatnya melemah atau yang lebih buruk lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik misalnya tawuran dsb.

Sekali lagi , pemuda adalah usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua pemuda hebat . Pemuda yang hebat adalah pemuda yang B A B.

Apa itu B A B?

B.BERANI BERMIMPI DAN BERNIAT
Mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja tidak berani. Impian adalah cita-cita maka beranilah bermimipi, bagaimana bisa dapat nilai sembilan dalam ujian praktek , bila bermimipi angka sembilan ada di raport saja tidak berani, bagaimana bisa dapat nilai sembilan jika mimpinya (cita-citanya) hanya dapat 6.Kalau ingin dapat nilai sembilan maka impikanlah nilai sepuluh.Saya pasti bisa dapat 10. impikan saja, bayangkan saja 10 jangan 9,8 apalagi 5. Impian akan menimbulkan niat , niat akan menimbulkan sikap, sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita . Dan impian juga akan menimbulkan semangat , semangat ibarat api yang akan memicu ledakan potensi yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian, obsesi dan ambisi istilah kerennya POENYA TASTE.

Niat . Niat saja tidak berani bagamana bisa berbuat. Niat saja mulai sekarang , tapi yang baik-baik. Sabda Nabi,"segala sesuatu itu tergantung niatnya. Pemuda harus punya niat. Niat menumbuhkan kesungguhan dalam beramal, keseriusan dalam berfikir serta keteguhan dalam menghadapi penghalang. Niat yang sempurna adalah niat karena Allah dengan landasan iman. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist dari Umar bin Khatab bahwa barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, barang siapa berhijrah untuk dunia yang ia cari atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya untuk yang ia niatkan. Dengan niat karena Allah kita akan mendapat ridho-Nya Insya Allah.

A.ANDALKAN DIRI SENDIRI
Pemuda yang hebat bukan pemuda yang berkata,"Ayah ku polisi lho,jangan macam-macam sama aku" atau "ayahku kaya ,aku minta apa-apa pasti dituruti." Bukan seperti itu, tapi pemuda yang hebat dan berjiwa besar adalah pemuda yang berkata,"inilah diri" atau " menjadi diriku dengan segala kekurangan" kayak nasyidnya es coustic.Pemuda yang hebat adalah pemuda yang tidak menyombongkan prestasi ayahnya,pamannya,ibunya atau lain-lain. Mereka sadar,andaikata ayah mereka polisi mereka sadar yang polisi kan ayah bukan saya,klo ayah mereka pejabat yang berprestasi mereka sadar itu prestasi ayah buka saya,saya harus ciptakan prestasi sendiri.

Jadilah mereka pemuda yang mandiri, dengan kemandirian itu ia terpacu untuk tidak menggantungkan diri pada siapa pun kecuali Allah ,ia menjadi yang tangguh,ia berusaha memacu dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya. Ia menjadi pemuda yang percaya diri.

B.BERANI BERBUAT
Jika sudah punya mimpi dan percaya akan kemampuan sendiri maka yang berikutnya ialah siap action.Yup berbuat,berani untuk melakukan aksi-aksi perubahan.
Merubah diri sendiri dengan mengendalikan hawa nafsu,mencari ilmu, memperbaiki ibadah.Berani mencoba untuk sebuah kemenangan tanpa takut gagal.Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.Thomas alfa Edison berhasil menemukan bola lampu pada percobaan ke 14.000, berarti dia telah gagal dalam 13.999 percobaan,tapi dia tidak menyerah.Berani mencoba, bagaimana mungkin akan menang lomba lari jika mencoba mendaftar lomba saja tidak berani. Berani memulai. Memulai adalah hal yang sulit kata sebagian orang , setelah itu akan berjalan lancar.Maka kita harus berani memulai,walaupun sulit coba dulu,Insya Allah berikutnya berhasil.Mulai dari yang kecil ,ingin membersihkan Yogya dari sampah? mulailah dengan kita membuang sampah pada tempatnya.Tidak perlu ditunda-tunda mulai dari sekarang, tidak perlu menunggu orang lain mulai dari diri sendiri saja.

Berani beraksi adalah wujud konsisten kita pada apa yang kita yakini,kita impikan.Kita memimpikan Indonesia menjadi lebih baik maka berani beraksi untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas kita adalah hal yang hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani.Tatap dunia , hadapi, jangan bersembunyai, jangan hanya bicara tapi berbuat,beramal.Kita tunjukan bahwa kita pemuda , kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik.Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang.Talk less to do more.

Sahabat-sahabat kita adalah pemuda,masa depan negeri ada ditangan kita,Perubahan ada di tangan kita mari kita mencari ilmu ,membina diri dengan sekolah yang tekun ,ikut mentoring untuk memperkokoh keyakinan,ikut kajian kemudian membina fisik agar sehat dan kuat.Agar kita bisa mengelola dan merubah masa depan.