Kamis, 02 April 2009

Menyikapi Masalah Hidup



Manusia hidup dibekali dengan problema dalam kehidupannya.
bukan hanya sebagai ujian, tapi juga harus disikapi sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kita selalu ingat dan kembali lagi padaNya.
banyak yang menyikapi masalah dengan berkeluh kesah berkepanjangan, putus-asa .. tentunya yang demikian bukanlah ciri-ciri seorang muslim.
karena islam menurut bahasa arab, mempunyai cabang-cabang pengertian: islamul wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah), istislama (tunduk secara total kepada Allah), salaamah atau saliim (suci dan bersih), salaam (selamat sejahtera), dan silm (tenang dan damai).
Nabi ayub pun adalah seorang hamba yang sangat berserah diri kepada Allah. seorang model muslim yang menyerahkan setiap problema hidupnya kepada Allah dengan penuh ketaatan dan prasangka yang baik. tidak ada keraguan terhadap kasih sayang Allah, dan selalu mengutamakan syukur ketimbang menangisi sesuatu ketika hal-hal yang dicintainya lenyap.
[link : http://www.islamawareness.net/Prophets/ayoub.html ]
Nabi ayub adalah salah satu cermin, sebagaimana Rasulullahpun mempunyai sifat-sifat luhur dalam penghambaanya terhadap Allah.
Hamba-hamba Allah ini lebih mengutamakan syukur dan mengetahui bahwa nikmat yang sudah diterima jauh lebih banyak daripada kesulitan hidup.

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-nahl: 18).

Sungguh... sebagai manusia yang lemah dan diliputi kekurangan, kita begitu kagum akan ketulusan cintanya pada Allah. ingin sekali mencontohnya, walaupun terasa begitu sulit karena kualitas iman yang masih pas-pasan. yang bisa dilakukan hanya belajar, mencoba, dan mencoba lagi. dan berazam serta memohon petunjuk Allah agar jangan sampai terpeleset terlalu jauh.

Beberapa hal seputar menyikapi masalah atau cobaan hidup adalah sbb:

- Janganlah membuat masalah, terkadang banyak masalah yang datang justru karena kita yang membikinnya sendiri. terlalu rumit kita menyikap hidup ini. sesuatu yang seharusnya adalah hal mudah, justru kita bikin menjadi komplek. kenapa tidak kita bersikap bersahaja saja. terlalu sayang kalau hidup disia-siakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah.

- Manusia hidup pasti akan menghadapi masalah. janganlah merasa kesepian dan terasing ketika sedang menghadapi masalah... lihatlah sekeliling kita, pasti akan kita temukan orang-orang yang lebih berat masalahnya dari masalah yang sedang kita hadapi.
ada Allah yang selalu siap mendengar keluhan kita.
tempat curhat yang paling efektif dan tidak beresiko tersebarnya aib dan kekurangan kita.
ya.. banyak memang diantara kita yang memilih teman sebagai tempat curhat dibanding mengadukan permasalahan hidup kepada Allah.
padahal bisa jadi nasehat-nasehat mereka bukannya bisa membuka hati kita, malah menjadi lebih berat lagi kita melangkah dengan begitu banyaknya pilihan yang ditawarkan [bahkan bisa jadi bukan sebagai jalan keluar yang baik].
sebenarnya hal yang diperlukan ketika menghadapi masalah adalah ketenangan batin. dengan ketenangan akan memberdayakan akal kita untuk mencari solusi yang dibutuhkan. dan perhatikan ayat berikut :
"karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. (al-baqarah: 152).
karena sesungguhnya, seberat apapun masalah kita, bagi Allah adalah kecil dan mudah.

- Bertaubat. siapa tahu cobaan tersebut adalah berupa teguran atas kesalahan yang pernah kita lakukan. maka dari itu periksalah perjalanan hidup kita, siapa tahu ada dosa-dosa yang belum kita mintakan tobatnya.

- Berserah diri. ketika masalah datang, seolah bumi dan langit menghimpit kita, dada terasa sesak mencari jalan keluar, maka segeralah berserah diri kepada Allah.
"hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al-baqarah: 153)

- "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (al-baqarah: 156-157)

- Ringankanlah beban orang lain, mudah-mudahan Allah juga merigankan beban kita di saat sedang menghadapi masalah.

- Memperbanyak syukur ketika masalah datang. nikmat yang kita terima sesungguhnya lebih banyak dibanding cobaan yang kita terima. bersyukurlah, niscaya Allah akan menambahkan nikmatNya pada kita.
"dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-nahl: 18).


wallahu'alam bishshawab



Manusia hidup dibekali dengan problema dalam kehidupannya.
bukan hanya sebagai ujian, tapi juga harus disikapi sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kita selalu ingat dan kembali lagi padaNya.
banyak yang menyikapi masalah dengan berkeluh kesah berkepanjangan, putus-asa .. tentunya yang demikian bukanlah ciri-ciri seorang muslim.
karena islam menurut bahasa arab, mempunyai cabang-cabang pengertian: islamul wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah), istislama (tunduk secara total kepada Allah), salaamah atau saliim (suci dan bersih), salaam (selamat sejahtera), dan silm (tenang dan damai).
Nabi ayub pun adalah seorang hamba yang sangat berserah diri kepada Allah. seorang model muslim yang menyerahkan setiap problema hidupnya kepada Allah dengan penuh ketaatan dan prasangka yang baik. tidak ada keraguan terhadap kasih sayang Allah, dan selalu mengutamakan syukur ketimbang menangisi sesuatu ketika hal-hal yang dicintainya lenyap.
[link : http://www.islamawareness.net/Prophets/ayoub.html ]
Nabi ayub adalah salah satu cermin, sebagaimana Rasulullahpun mempunyai sifat-sifat luhur dalam penghambaanya terhadap Allah.
Hamba-hamba Allah ini lebih mengutamakan syukur dan mengetahui bahwa nikmat yang sudah diterima jauh lebih banyak daripada kesulitan hidup.

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-nahl: 18).

Sungguh... sebagai manusia yang lemah dan diliputi kekurangan, kita begitu kagum akan ketulusan cintanya pada Allah. ingin sekali mencontohnya, walaupun terasa begitu sulit karena kualitas iman yang masih pas-pasan. yang bisa dilakukan hanya belajar, mencoba, dan mencoba lagi. dan berazam serta memohon petunjuk Allah agar jangan sampai terpeleset terlalu jauh.

Beberapa hal seputar menyikapi masalah atau cobaan hidup adalah sbb:

- Janganlah membuat masalah, terkadang banyak masalah yang datang justru karena kita yang membikinnya sendiri. terlalu rumit kita menyikap hidup ini. sesuatu yang seharusnya adalah hal mudah, justru kita bikin menjadi komplek. kenapa tidak kita bersikap bersahaja saja. terlalu sayang kalau hidup disia-siakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah.

- Manusia hidup pasti akan menghadapi masalah. janganlah merasa kesepian dan terasing ketika sedang menghadapi masalah... lihatlah sekeliling kita, pasti akan kita temukan orang-orang yang lebih berat masalahnya dari masalah yang sedang kita hadapi.
ada Allah yang selalu siap mendengar keluhan kita.
tempat curhat yang paling efektif dan tidak beresiko tersebarnya aib dan kekurangan kita.
ya.. banyak memang diantara kita yang memilih teman sebagai tempat curhat dibanding mengadukan permasalahan hidup kepada Allah.
padahal bisa jadi nasehat-nasehat mereka bukannya bisa membuka hati kita, malah menjadi lebih berat lagi kita melangkah dengan begitu banyaknya pilihan yang ditawarkan [bahkan bisa jadi bukan sebagai jalan keluar yang baik].
sebenarnya hal yang diperlukan ketika menghadapi masalah adalah ketenangan batin. dengan ketenangan akan memberdayakan akal kita untuk mencari solusi yang dibutuhkan. dan perhatikan ayat berikut :
"karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. (al-baqarah: 152).
karena sesungguhnya, seberat apapun masalah kita, bagi Allah adalah kecil dan mudah.

- Bertaubat. siapa tahu cobaan tersebut adalah berupa teguran atas kesalahan yang pernah kita lakukan. maka dari itu periksalah perjalanan hidup kita, siapa tahu ada dosa-dosa yang belum kita mintakan tobatnya.

- Berserah diri. ketika masalah datang, seolah bumi dan langit menghimpit kita, dada terasa sesak mencari jalan keluar, maka segeralah berserah diri kepada Allah.
"hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al-baqarah: 153)

- "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (al-baqarah: 156-157)

- Ringankanlah beban orang lain, mudah-mudahan Allah juga merigankan beban kita di saat sedang menghadapi masalah.

- Memperbanyak syukur ketika masalah datang. nikmat yang kita terima sesungguhnya lebih banyak dibanding cobaan yang kita terima. bersyukurlah, niscaya Allah akan menambahkan nikmatNya pada kita.
"dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-nahl: 18).


wallahu'alam bishshawab

Read More......

Tidak ada komentar: